SINDIRAN UNTUK YG TERSINDIR
Tingki
merupakan sebuah sigkatan dari puting laki-laki. Kenapa disini perlu dibedakan
antara putting laki-laki dan perempuan ?sebab dari segi kegunaan dan
kemanfaatannya sanngatlah jauh berbeda. Oleh karena itu dalam hal ini akan
lebih banyak mengupas tentang puting
laki-laki.
Secara
fisik tidak jauh berbeda memang antara putting laki-laki dengan putting
perempuan namun bila kita mau menelaah lebih jauh, sifat, fungsi,kegunaan daya
tarik sangatlah jauh berbeda. Putig
laki-laki dalam bahasa Arab boleh dikatakan wujuduhu ka’adamihi (ada tidaknya,
tidak memberikan pengaruh yang berarti secaara manfaat). Putting laki-laki
seakan hanyalah sebuah hiasan dada yang hanya menambah rasa percaya diri bila
diliahat orang lain. Namun bila seorang laki-laki di dadanya tidak berputing,
hanya akan memberikan kesan kurang pantasa saja, sebab bila dilihat dari
kemanfaatannya juga tidak ada. Karena kurang bermanfaat inilah akhirnya kaum
laki-laki sering berlaku arogan dengan telanjang dada di muka umum. Walau
sebenarnya yang ditonjolkan adalah kebidangan dadanya bukan keberadaan ke dua
putingnya.
Mungkin
analog seperti TingKi inilah keadaan anggota DPR sekarang ini. Kalau di tiadakan
bikin gak pantas sebab bisa disebut Negara kurang demokratis, sedang kalau ada
kerjanya juga tidak jelas selain menghabiskan anggaran dari pajak rakyat. Dari
system yang diberikan oleh Negara, DPR sebenarnya mempunyai fungsi antara lain
pengawasan, pengesahan, penyerapan
aspirasi, penyaluran aspirasi. Namun dari fungsi yang telah diberikan oleh
nagara ini tidak dipergunakan dengan baik sebagai lembaga wakil rakyat. Dirinya
lebih mengedepankan sebagai wakil dari partai-partai yang saling mempunyai
beberapa kepentingan.
banyak
perilaku anggota lembaga ini yang arogan dengan menonjol-nonjolkan nama besar
partainya atau nama pimpinan sebuah partai atau kepentingan sendiri. Sedikit pun kepentingan yang berbau rakyat
tidak perna tersentu dengan serius. Hal
ini sangat berbeda bila kepentingan tersebut ada dana dan uang yang bisa
dipergunakan untuk alasan kegiatannya, pasti dengan giat dan getol akan
menyuarakannya. Belum lagi arogansi anggota lembaga ini yang jelas-jelas
memuakkan diruang sidang dengan berbagai pola tingkah yang sangat
kekanak-kanakan, sebab hanya memperebutkan mainan dan bagiannya yang kurang
banyak.
Baru-baru ini
yang lagi mendapat sorotan khalayak luas adalah ngototnya anggota DPR untuk
membangun gedung baru yang jelas-jelas banyak madharatnya ketimbang manfaatnya.
Dengan dana fantastis seperti itu, dan kerjanya tidak menentu,sangatlah membuat
risau siapa saja yang mendengarnya. Gedung yang sudah ada saja jarang ditempati
dan didatangi, alias banyak mangkkirnya, lha kok malah mau bikin gedung baru
yang lebih mewah dan heboh harganya. Bisa dibayangkan mungkin kedepannya gedung
baru dengan ruangan mewah fasilitas lengkap, gratis dan sampai rahasia itu. Lha
diruang sidang saja bias berselancar didunia porno internet, mungkin orang
seperti itu libidonya sudah sangat memuncak ingin orgasme namun mau pulang
jauh. Kalau nantinya gedung yang direncanakan sudah jadi , mungkin para anggota
dewan ini bisa menyimpan ayam satu-satu diruang kerjanya masing-masing, walau
hanya sekedar hiasan atau piaraan.
Sebenarnya arogansi kebejatan
dengan kebejatan anggota lembaga ini, sudah sangat merisaukan masyarakat
sebagai pembayar pajak. Namun seperti halnya TingKi, mau dihilangkan tidak bisa
namun kalau dibiarkan juga tidak ada manfaatnya. Kalau toh berarti bertelanjang
dada itu pun yang di suarakan adalah kepentingan lembaganya, bukan kepentingan
rakyat sekitar lembaga tersebut berada
atau rakyat pada umumnya. Sudah tidak bisa dihitung dengan jari lagi, jumlah
angota lembaga ini masuk bui sebab korupsi berjamaah. Kalau korupsi secara
berjamaah seperti ini jelas sudah direncanakan dengan matang dan masak, alias
dilakukan dengan sadar bahwa uang rakyat
tersebut mau dimaling, setelah pension jadi anggota lembaga ini. Dirinya takkan
bisa makan lagi setelah tidak menjadi anggota dewan. Kalau memang hal ini
terjadi (korupsi berjamaah) maka yang pantas disandangnya adalah sebagai
ANGGOTA HEWAN bukan lagi ANGGOTA DEWAN…..